Kabupaten
Indramayu, adalah salah
satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indoensia. Ibukotanya adalah Indramayu yang merupakan pusat pemerintahan, sedangkan titik keramaian
justru berada di kota
Jatibarang, yang dilewati
langsung oleh jalur pantura, sehingga otomatis kota ini jauh lebih ramai
dibanding kota Indramayunya sendiri. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara,
Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang di Selatan, serta Kabupaten
Subang di barat.
Kabupaten
Indramayu terdiri atas 31 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 313 desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Indramayu. Hari jadi Kabupaten Indramayu ditetapkan pada tanggal 7 Oktober 1527.
Indramayu dilintasi
jalur pantura, yakni jalur utama dan terpadat di Pulau Jawa, terutama pada
musim mudik lebaran. Kabupaten ini juga dilintasi oleh
jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa, dengan salah satu stasiun terbesarnya
adalah Stasiun Jatibarang yang berada di
kota Jatibarang, sekitar 19 km ke selatan dari pusat
Kota Indramayu.
Beberapa
kota-kota penting di Wilayah Kabupaten Indramayu di antaranya adalah Indramayu, Jatibarang, Haurgeulis, Patrol, Karangampel, dan
Trisi.
Walaupun
Indramayu berada di Jawa Barat yang notabene adalah
tanah Pasundan yang berbudaya dan
berbahasa Sunda, namun sebagian besar penduduk
Indramayu berbahasa Jawa khas Indramayu,
masyarakat setempat menyebutnya dengan Basa Dermayon, yakni dialek
Bahasa Jawa yang hampir serupa dengan
Dialek Cirebon. Di bagian
selatan dan barat daya kabupaten ini, beberapa
wilayah menggunakan bahasa
Sunda, mengingat
kabupaten Indramayu itu sendiri berada di
Jawa Barat dan
berbatasan langsung dengan
Budaya Sunda.
Etimologi
Nama Indramayu
berasal dari nama Nyi Endang Darma Ayu yaitu salah satu pendiri
Indramayu.
Tansportasi
Kabupaten
Indramayu dilalui jalur utama pantura, yakni jalur nomor satu sebagai urat nadi
perekonomian pulau Jawa, jalur pantura Indramayu mulai dari ruas Patrol-Lohbener-Jatibarang-Kertasemaya. Juga jalur alternatif sebelah utara Indramayu-Karangampel-Krangkeng yang menuju ke arah Cirebon. Sebagai jalur alternatif bisa melalui jalur Lohbener lalu ke kota
Indramayu kemudian
ke Karangampel diteruskan ke arah Cirebon. Oleh karena Indramayu dilalui oleh jalur utama
pantura, maka wilayah Indramayu menjadi tempat persinggahan dan perantauan dari
daerah di timur Pulau Jawa, sehingga Indramayu menjadi salah satu wilayah Jawa Barat yang berbahasa
Jawa.
Kabupaten
Indramayu juga dilalui oleh jalur kereta api. Stasiun kereta api terbesar
berada di Jatibarng dan
merupakan salah satu stasiun besar yang ada di
Daerah Operasi 3 Cirebon.
Seni dan Budaya
Organ tunggal
Kesenian yang
ada di Indramayu salah satunya adalah
kesenian Organ Tunggal, yakni pentas musik di atas panggung
dengan menggunakan organ yakni alat musik besar seperti piano
elektronis. Organ Tunggal ini biasanya dipentaskan hampir di setiap
acara dan even, seperti acara tujuh belasan, juga pada hari raya keagamaan
seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meskipun lebih sering dipentaskan
pada acara-acara hajatan, seperti hajatan pernikahan dan khitanan. Selain di
atas panggung, kesenian musik organ ini juga dipentaskan secara berkeliling
kampung pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan. Dua di antaranya yang cukup ternama beserta artisnya
adalah : Organ tunggal Rolani Electone dengan Aas Rolani dan organ tunggal
Puspa Kirana dengan Dewi Kirana. Tidak jarang grup-grup ini mendapat job
manggung di luar Indramayu, bahkan lintas propinsi.
Tari Topeng
Tari Topeng
dibawakan oleh Mimi Rasinah, maestro tari topeng asal Indramayu
Seni tradisional
lainnya adalah seni Tari Topeng, kesenian ini merupakan kesenian asli
daerah Cirebon, termasuk Indramayu. Tari
Topeng adalah
salah satu tarian di tatar Parahyangan. Disebut Tari
Topeng, karena
penarinya menggunakan topeng di saat menari. Tari Topeng ini sendiri banyak
sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita
yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian
solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Salah satu
jenis lainnya dari Tari Topeng ini adalah
Tari Topeng Kelana Kencana Wungu
yang merupakan rangkaian
Tari Topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu
Kencana Wungu yang dikejar-kejar oleh Prabu Menak Jingga yang tergila-tergila
kepadanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing
karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna
biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menak Jingga (disebut juga
Kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan,
temperamental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
Gerakan tangan
dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.
Kesenian Tari Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang
ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada
momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng yang ada di
Indramayu adalah danggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di Desa Pekandangan, Indramayu. Mimi Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng
yang masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah
menderita lumpuh semenjak tahun 2006,
Mimi Rasinah wafat pada bulan Agustus 2010.